Pages

3 Siksaan Terburuk



Seorang pemuda tersesat saat berkelana di hutan, ketika tiba2 ia melihat sebuah rumah kecil. Dia mengetuk pintu dan disambut oleh seorang pria tua dengan jenggot abu-abu yang panjang,

"Aku tersesat," kata pria itu. "Dapatkah anda mengizinkan saya untuk menumpang semalam?"

"Tentu," kata pria tersebut, "tapi dengan satu syarat. Jika anda berani sekalipun menyentuh putri saya, saya akan memberikan tiga penyiksaan terburuk yang tidak akan pernah anda alami. "

"Ok," kata pria itu, berpikir bahwa anak perempuan pria tersebut pastilah seorang yang tua juga. Kemudian ia pun masuk ke dalam rumah.

Sesaat sebelum makan malam, putri pria tersebut menuruni tangga ke ruang makan.Woww, ternyata putri tersebut muda dan cantik. Si Pemuda tidak dapat melepaskan pandangan matanya dari si putri pria tua tersebut dan begitu juga sebaliknya putri pak tua tersebut seakan tertarik dengan pemuda yang masih muda tersebut, akan tetapi mengingat ancaman dari si pria tua tersebut, dia mengacuhkannya dan pergi ke tempat tidur sendirian. Tapi selama berbaring di tempat tidurnya, ia terus membayangkan putri pak tua tersebut dan tidak bisa menahan gairahnya lagi. Ia menyelinap diam2 ke kamar putri pak tua tersebut untuk malam yang penuh gairah.

Dia berhati-hati untuk menjaga semuanya tetap tenang dan tidak bersuara sehingga orang tua itu tidak akan mendengar. Mendekati subuh ia merayap kembali ke kamarnya, kelelahan, tetapi penuh rasa kepuasan.

Paginya, ia terbangun dan merasakan tekanan pada dadanya. Membuka matanya, ia melihat sebuah batu besar menimpa dadanya dengan catatan di atasnya yang berbunyi, "Penyiksaan yang 1:  batu besar di dada"

"Yah, itu cukup mengejutkan," pikirnya. "Akan tetapi, jika itu yang terbaik yang dapat orang tua itu lakukan maka saya tidak perlu banyak khawatir." Dia mengangkat batu besar tersebut keatas, berjalan ke jendela dan melempar batu besar tersebut keluar. Saat itu,dia melihat catatan lain di atas tempat tidurnya yang berbunyi: "Penyiksaan yang 2:. Batu diikat pada testis sebelah kiri"

"Whatttttt??????", kaget pemuda itu. Dalam kepanikan ia melirik ke bawah jendela dan melihat tali yang terikat pada batu tersebut sudah semakin mendekati tanah.

Mengira bahwa beberapa patah tulang adalah lebih baik dari pengebirian, ia segera melompat keluar dari jendela. Sesaat setelah ia terjun dan hampir mendekati tanah dia melihat tanda besar di tanah yang berbunyi, "Penyiksaan yang 3: Testis sebelah kanan terikat pada tiang ranjang"