Clubbing menjadi salah satu pilihan warga perkotaan untuk mengatasi penat. Menguktip dari wolipop yang melakukan survei melalui jejaring sosial Twitter dan Facebook, 42% responden mengaku pergi ke club untuk sekadar minum, menikmati musik atau nge-dance sebagai pelepas
penat.
Namun sebagian besar responden yang memilih clubbing sebagai alternatif untuk menghabiskan waktu santai, mengatakan pergi ke club hanya jadi kegiatan mereka sesekali. "Bisa, tapi jangan terlalu sering juga," ujar salah satu responden.
Dari beberapa jawaban responden, ada pula yang dengan lantang menyatakan kalau clubbing merupakan kegiatan yang rutin mereka lakukan saat pikiran sedang penat. Jawaban seperti, "Pastinya," "Jelas," "Banget," atau "Of course," menunjukkan kalau clubbing sudah menjadi seperti gaya hidup di kalangan urban.
Tapi tak sedikit juga yang menghindari clubbing dan kehidupan malam. Sebanyak 58% dari total 134 responden lebih memilih kegiatan lain sebagai penawar lelah dan penat.
"Ga tu..Mendingan juga basket, atau badminton, atau nongkrong di cafe hehehe," ungkap seorang responden lewat akun Facebook.
Menurut 15% responden yang menjawab tidak, clubbing justru membuat mereka semakin penat. Musik yang dinilai bising, belum lagi biaya yang cukup mahal menjadi beberapa alasan mereka menolak untuk clubbing.